Rohingya
Barang siapa yang Allah kehendaki
hidayah maka tidak ada satupun yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang
Allah kehendaki dirinya dalam kesesatan maka tidak ada satupun yang dapat
memberikannya hidayah kecuali atas Rahmat Allah semata.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
dapat diibadahi kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad
adalah hamba-Nya dan Rosul-Nya.
Bissmillah…
“Sesungguhnya
orang-orang mu’min itu bersaudara karena itu damaikanlah diantara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujuraat : 10)
Dalam hal ini Allah menginginkan kita agar sadar bahwa kita
terikat dengan ikatan batin dan kepercayaan kepada-Nya. Sehingga ikatan ini
disebut dengan ikatan persaudaraan yang mulia. Mengapa demikian, sebab Rosul
Shallallahu’alaihi wa sallam telah bersabda.
“Seorang mukmin bagi
mukmin lainnya laksana bangunan, satu sama lain saling menguatkan.”
[Syarh Shahih
Bukhari]
Dan Rosulullah Shallallahu’alaihu wa sallam mengaitkan
jari-jemari kedua tangannya.
Rosulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pun bersabda delam
hadist yang dibawakan oleh an-Nu’man bin Basyir Radiallahu’anhu:
“Perumpamaan kaum
mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi
dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila
salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam
dan tidak bisa tidur.”
[HR. Bukhâri dan Muslim, sedangkan lafalnya
adalah lafazh Imam Muslim]
Dari ayat dan hadist tersebut maka
sudah sepatutnya kita menanamkan kepada diri kita bahwa kita ini satu kesatuan.
Dalam mengimani Tuhan yang satu dan meyakini kebenaran yang satu yaitu “Dinul
Islam”.
Baru-baru ini kita sudah mendengan
banyak pemberitaan mengenain kezaliman terhadap saudara kita Etnis Rohingya. Mereka
diusir, dipukul, disiksa, dibunuh dan para wanitanya diperkosa. Berdasarkan fakta
yang ada, alasan mereka adalah perbedaan etnis serta tuduhan-tuduhan tanpa
kepastian. Sesungguhnya perlu diketahui. Dari zaman ke zaman bahwa musuh Allah
selalu ada. Alasan seperti itu adalah alasan klise yang sering digunakan untuk
melemahkan umat ini. Padalah Wallahi
bahwa perbuatan mereka semata-mata karna kebencian mereka terhadap kaum
muslimin yang menyembah Allah semata. Mereka membenci, mereka takut dan mereka
bimbang serta galau akan kehancuran agama mereka sendiri. Sehingga mereka
mengambil jalan pintas dengan membunuh dan menghabisi umat muslim dengan keji
supaya mereka takut dan lari menyerah menuju kesesatan yang mereka sebarkan. Itu
adalah tujuan mereka.
Beribu-ribu tahun lalu segalanya
telah Allah ceritakan. Rohingya kali ini adalah contoh kecil dari kekejian musuh-musuh
Allah. Lihat surat Al Buruj dimana Allah kisahkan Kaum yang menyiksa dan
menghabisi umat yang mulia ini. Dengan membangun parit dan membakarnya. Serta kemudian
melemparkan kaum muslimin kedalam kobaran api tersebut, sementara mereka duduk
mengelilinginnya, menyaksikan dengan hati yang senang lagi gembira layaknya tontonan
hiburan.
Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir,
Allah Ta’ala telah bersumpah dengan menggunakan langit dan juga bintang-bintang
yang besar (QS. Al Furqaan : 61). Dan firman Allah ta’ala pada ayat 2 dan 3
dalam Surat Al Buruj. Bahwa “Dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan
yang disaksikan” para ahli tafsir berbeda pendapat dalam menjelaskan hal
tersebut. Mayoritas berpendapat (yang menyaksikan adalah hari jum’at) dan (yang
disaksikan adalah hari “Arafah). Lanjutan ayatnya, Allah telah melaknat mereka,
yakni orang-oran yang membuat parit. Yaitu pemberitahuan tentang satu kaum yang
mengintimidasi orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang
tengah hidup ditengah-tengah mereka. Mereka memaksa dan menghendaki agar umat
muslim kembali keagama mereka. Namun orang mukmin menolak ajakan mereka, sehingga
mereka membuatkan parit, di dalam parit itu mereka menyalakan api dan
menyiapkan bahan bakar agar api itu terus menyala. Dan mereka bersi keras
memaksa orang mukmin agar masuk kepada agama mereka. Namun kaum mukmin enggan
dan tetap beriman kepada Allah semata. Maka merekapun melemparkannya kedalam
kobaran Api tersebut.
Allah pun berfirman bahwa “Dan
mereka tidak menyaksikan orang-orang mukmin ini melaikan karena orang mukmin
itu beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahaterpuji”. Maksudnya, mereka tidak memiliki kesalahan
apapun melaikan mereka diperlakukan seperti itu atas keimanan mereka kepada
Allah yang Mahaperkasa.
Kisah ini adalah sebagian kecil
contoh yang Allah telah tuangkan dalan Firmannya, masiih banyak lagi kisah
tentang pengintimidasian terhadap kaum muslimin. Hendaklah kita membacanya dan
mentadabburi isinya. Alqur’an ini telah jauh Allah titipkan untuk manusia
sebagai bahan pelajaran agar mereka semakin beriman dan mempertahankan imannya.
Maka di zaman ini di hari ini kita
pun melihat apa-apa yang telah orang-orang terdahulu lakukan terhadap kaum
muslimin. Kita saksikan dan kita dapat renungi bahwa mereka tidak akan berhenti
sampai benar-benar menghilangkan kaum muslimin dari muka bumi ini. Bagaimanapun
caranya.
Maka dari itu, Hal satu-satunya
yang perlu kita lakukan adalah mempererat persaudaraan kita. Sebagai seorang
yang beriman dan bersaudara. Hal yang perlu kita lakukan adalah mempercayakannya
kepada Allah semata. Disisi lain kita yang memiliki kemampuan dapat membantunya
dalam bentuk tenaga, doa, dan harta atau hal yang paling sepele adalah
merasakan kesedihan yang mereka rasakan. Serta mendekatkan diri kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala, mensyukuri hidup yang masih diberikan kemudahan kepada
kita dalam beribadah dan juga menjalankan segala perintahnya. Sebab sebagian
dari kita sedang begelut dengan takdir kematian (Rohingya, Palestina, Afrika,
Syuriah dan lainnya) atau sebagian dari kita sedang asyik dengan kesesatan dan
maksiat akibat kebodohan mereka dalam beragama. Maka pergunakan waktu dan
kesempatan yang telah Allah karuniakan kepada kita untuk semampunya beribadah
dan belajar meniti ilmu agama. Agar senantiasa berada di jalannya para Anbiya
dan para Salafunasoleh.
wallahul musta'an
Hilman Harhar
Bekasi, 10 September 2017
0 komentar:
Post a Comment