JODOH TIDAK AKAN SALAH





Di sebuah Universitas swasta di garut, ada seorang ikhwan jatuh hati kepada seorang akhwat, ia ingin menjadikannya sebagai pendamping hidup.

Gayungpun bersambut, ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Akhwat itu pun bersedia untuk diperistri oleh sang ikhwan.
Namun, sebuah kenyataan pahit harus mereka terima, ternyata ayah dari sang akhwat telah lebih dahulu menerima pinangan seorang lelaki lain untuk menikahi putrinya.

Tidak ingin mengecewakan sang ayah, akhwat tersebutpun menerima pilihan ayahnya, walau ada sedikit berat dalam hatinya, ia serahkan semua urusannya kepada Allah ta’ala, ia yakin bahwa Allah tidak akan salah menentukan jodoh baginya. Mungkin pilihan sang ayah adalah yang terbaik untuknya.

Di tempat yang berbeda, rasa kecewa dirasakan oleh sang ikhwan, bagaimana tidak, wanita yang selama ini telah menjadi incarannya karena keindahan akhlak dan agamanya, telah lebih dulu di pinang oleh selainnya.

Tanggal pernikahanpun telah ditetapkan, namun sang ikhwan masih belum bisa menghilangkan rasa cinta yang ada di hatinya. Setiap saat ia terus berdo’a, “ya Allah, jika dia adalah jodoh hamba maka permudahkanlah jalan bagi kami untuk bersama, namun bila kami tidak engkau takdirkan bersama maka hilangkanlah rasa cinta ini untuknya”.

Singkat cerita, besok adalah hari pernikahan sang Akhwat dengan laki-laki pilihan ayahnya, dan sang ikhwan termasuk orang yang di undang untuk menghadiri pernikahan tersebut.

Malam itu sulit rasanya bagi sang ikwan untuk memejamkan matanya, besok ia akan melihat orang yang ia cintai menikah dengan orang lain dihadapannya. Lidahnya terus mengeluarkan sebuah do’a. “Ya Allah jika memang dia jodoh hamba, maka permudahkanlah jalan kami”.
“akhi, dia sudah di lamar orang, dan besok dia akan menikah, kenapa antum masih terus berdo’a seperti itu?” ujar teman yang tinggal satu kontrakan dengannya.
“akhi, sebelum janur kuning melengkung, dia belum milik siapa-siapa” ujar pemuda itu dengan mantap menjawab pertanyaan temannya.
Akhirnya sang teman hanya bisa tersenyum heran , kok bisa-bisanya ia masih mengharapkan cinta dari seseorang yang detik pernikahannya sudah di depan mata.

Keesokan harinya, berangkatlah sang ikhwan menuju walimahan akhwat idamannya. Dan dia adalah orang pertama yang hadir di walimahan tersebut, disusul setelahnya para undangan yang lain dan kerabat dari mempelai wanita. Tamu undangan sudah menepati tempat yang sudah di sediakan dan ijab-qabulpun sebentar lagi akan dilaksanakan. Namun rombongan mempelai pria belum juga tiba.

Lama mereka menunggu, hingga acarapun di undur sampai beberapa jam dari jadwal aslinya, tapi tetap belum ada tanda-tanda kedatangan dari rombongan mempelai pria.
Kegelisahan mulai tampak dari keluarga mempelai wanita. Bagaimana tidak, para undangan sudah lama menunggu. Tidak terbayang rasa malu yang akan menimpa keluarga kalau pernikahan sampai dibatalkan.
Akhirnya sang bapakpun maju menemui putrinya, “wahai putriku, sepertinya calon suamimu tidak akan datang, sedangkan tamu undangan sudah menunggu lama, agar mereka tidak kecewa, apakah engkau memiliki seorang laki-laki shalih yang mau menikahimu?” ujar sang bapak.

Rasa bahagia menyelimuti akhwat tersebut “ ada ayah, dan dia orang pertama yang hadir pada walimahan ini” sahutnya.
Sang Ikhwanpun dipanggil untuk menanyakan kesiapannya menikahi sang akhwat. Bagai mukjizat, sang ikhwan hampir tidak percaya dengan apa yang ia dengarkan, maka tanpa ba,bi,bu diapun langsung menerima tawaran tersebut.

Keluarga sang ikhwanpun dihubungi untuk mendapatkan restu mereka. Dan tatkala restu dari keluarga ikhwan mereka dapatkan, dilangsungkanlah pernikahan antara sang Ikhwan dan akhwat pujaan hatinya dengan mahar seadanya.

Tatkala malam tiba, sang ikhwanpun menelpon para sahabat satu kontrakannya dan mengatakan “Akhi ana sudah menikah”. ujarnya
Betapa kagetnya mereka mendengar penuturan sang ikhwan, sesuatu yang tadinya mereka anggap mustahil, tapi dengan do’a dan kesungguhan hal tersebut bisa menjadi kenyataan.

Subhanallah begitu indah perjalanan cinta sejati. Begitulah jodoh tidak akan kemana. Terlihat seperti senetron, tapi sungguh ini kisah nyata.
Kisah ini seperti diceritakan oleh rekan saya di salah satu universitas swasta di garut, dalam cerita ini beliau adalah sahabat satu kontrakan dengan sang ikhwan.







SUMBER:
http://www.twitislami.com/2015/06/jodoh-tidak-akan-salah.html






0 komentar:

Post a Comment

Kunang-kunang kehidupan

Barang kali, jika malam tidak segelap ini Orang akan lupa rasanya terlelap didalam gelap /Sunyi ini memang memaksa kita untuk tetap tingg...