WAJAH CANTIKMU MILIK SIAPA
Di suatu zaman dimana wanita-wanita taat diuji keimanannya.
Ada seorang siswi sekolah menengah pertama. Kira-kira belasan tahun umurnya.
Gadis ini adalah termasuk siswi yang taat dan menurut bila diperintah oleh
orang tua atau orang yang lebih besar darinya. Sosok penurut dan tak pernah
membangkang.
Suatu
ketika peraturan sekolah mulai terpaksa harus mengikuti keadaan yang saat itu
tengah terjadi. Pada tahun 90-an terjadi disebagian daerah timur gerakan
menentang syariat tentang hijab. Refolusi jilbab itu mulai diterapakan disekolah-sekolah. Kebanyakan sekolah membuat aturan yang di luar nalar. Mereka
melarang siswi untuk berhijab/jilbab.
Melarang wanita keluar rumah dengan hijab/jilbab. Sungguh betapa
tertekannya pada saat itu wanita-wanita yang taat kepada Robb-nya. Termasuk
gadis kecil yang akan kita ceritakan ini.
Setelah
beberapa waktu lalu diumumkannya tentang Larangan berhijab disekolah dan
tempat umum. Saat semuanya mulai terbiasa dengan tanpa hijab tetapi gadis kecil
ini masih mengenakan Hijabnya. Ya. Dia dengan polosnya pergi kesekolah dengan
hijab.
"Nak
kemarilah !" panggil guru sang
gadis.
dengan tenangnnya ia (Si Gadis) menghampiri ibu guru yang hendak memarahinya.
Tentunya ia tidak tahu bahwa Sang guru akan memarahinya. berjalanlah ia ke depan
kelas beranjak dari tempat duduknya. Berdiri dia tegak dihadapan Ibu guru yang
baru saja memanggilnya.
"Ada apa Bu?" tanyanya polos.
"Ada apa Bu?" tanyanya polos.
"Kamu lihat teman teman kamu?" menaikan nada
suara.
"iya,... " kebingungan.
"Kamu tahu apa kesalahan kamu, nak?"
"Kamu tahu apa kesalahan kamu, nak?"
"Tidak wahay Ibu guru?" (kebiasaan orang Timur
atau Arab dalam memanggil adalah menggunakan kata wahay atau "YAA.."
terkesan lebih hormat dan sayang)
"Bukankah sudah tegak hukumnya bahwa kita sudah tidak
diperbolehkan lagi berjilbab. Maka Ibu mohon besok kau melepasnya. Sama
seperti yang lain!" Jelas Ibu guru, melarangnya.
"baik lah, Ibu" jawabnya polos.
"baik lah, Ibu" jawabnya polos.
Bagi si gadis, hari tadi amat lah berat. ketika ia
ditempatkan pada sesuatu yang mendesaknya. tetapi gadis taat ini sama saja
sepeti gadis lainnya. Berhijab/jilbab hanya melalui sedikit pemahaman yang di
berikan ibu dan lingkungan sekitar. tanpa tahu alasannya.
Memang pada dasarnya gadis ini cerdas dan juga Allah lah
yang menggerakan hatinya sebelum ia menuruti apa yang diperintahkan oleh Ibu guru
padanya. Sepulang sekolah ia langsung menemui Ibu nya. seraya bertanya
"Wahai ibu, tadi aku dimarahi oleh Ibu guru dan ia berkata bahwa peraturan
sekolah melarang aku untuk berhijab/jilbab". Ibunyapun menyautinya, Ibunya
duduk dan menyuruh anaknya juga duduk. Sambil menatap dengan penuh kasih dan
kemudian tangan yang halus milik ibupun memegang kepala anak itu. "Nak,
kau tahu siapa yang menyuruhmu berjilba?" Tanya ibunya. "Tidak wahai
ibuku" Anaknya menjawab. "Nak sunggung kita ini milik Allah. Tak ada
satupun dzat dimuka bumi ini melaikan milik Allah. Lantas Jilbab yang kau
kenalkan ini pun perintah dari Allah. Ini perintah Allah nak".
Anak
inipun menuruti Ibunya. Dengan keimanan yang mantap dan tanpa takut lagi.
Keesokan harinya dia datang kesekolah dengan tetap menggunakan jilbab. Ibu guru
yang kemarin melarangnya marah besar saat melihat anak ini tetap teguh dan
bandal tak menghiraukan larangannya kemarin. Ibu guru itu mendatanginya. Si
gadis cilik inipun mendapat omelan. Kali ini benar-benar marah si ibu guru. Dia
diomeli habis-habisan. Anak inipun menangis. Terisak dia sambil mengatakan,
"Siapa yang harus aku taati? Engkau atau DIA?" dalam keadaan menangis
dia lantang membantah gurunya.
Gurunya diam, Heran tanpa sadar dia telah
kelewat batas. "Siapa dia?" Dalam keadaan bingung, Ibu guru itu
bertanya. Ibu guru itu bertanya tentang 'DIA' yang dikatakan oleh gadis ini.
"Siapa yang kau maksud dia?" Tanyanya, bingung.
"DIA yang
menciptakanmu dan juga menciptakan aku. Dia Allah Tuhan semesta alam."
Ibu
guru itupun kemudian sadar dan ikut menangis.
***
Diadaptasi dari cerita
Yang Ngasih Wajah Cantik Itu Siapa Ust Syafiq Reza Basalamah
https://goo.gl/jN8JK8
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Entah
mengapa kita ini begitu menuruti perintah bos ditempat kita bekerja, guru
ditempat kita belajar, pemimpin didalam sebuah kelompok yang kita termasuk
didalamnya. Tetapi melangkahi perintah yang itu adalah larangan dari Tuhan yang
maha menciptakan dan memberikan kehidupan. Entah...
Kang Har
0 komentar:
Post a Comment