AKU
Senja
Kalut terlihat saat mata ini menatap. Masalalu tidak akan sesingkat masa depan yang akan terlewati. Jaraknya lebih jauh. Kemarin tidak sama, menyedihkan. Membuat aku merasa tidak nyaman. Berada di antara manusia yang sama sekali tidak mengerti jalan fikiranku. Tersiksa.
Semua larut dalam nostalgia. Aku sendirian menatap masa depan. Kemarin aku bahkan tak melihat langit biru. Langit kemarin berwarna jingga. Namanya senja. Lebih asyik melihatmu dibanding langit biru yang selalu aku lewatkan. Kini engkau yang menemaniku pulnag hingga malam menjelang.
Duniaku berbeda dengan kemarin. kalau kemarin aku bisa menikmati siang. Kini berbeda siangku dengan siang yang lalu. Di dalam ruangan di hadapan komputer. Ditemani dengan celotehan keyboard dan suara kecil mouse. Menunggu senja datang pertanda pulang.
Pulang bekerja sore hari. Berangkat gelap pulang pun bertemu gelap. Tapi senja tetap menungguku di persimpangan jalan. Dari halte bus menuju rumah. Kadang dia pergi meninggalkan malam. Dewasa ini memuatku sedikit kehilangan. Kehilangan siang.
Kick kisah sebelumnya
Selanjutnya...
0 komentar:
Post a Comment